Pages

 

Sabtu, 05 Januari 2013

ODE BUAT AG H ABDURRAHMAN AMBO DALLE

0 komentar

Bayi  itu lahir
Yang mekar kemudian tak sekedar riwayat
Tak sekedar sebutir meteor
Untuk sebuah malam
Tidak ! Ia telah jadi sejarah
Coba dengar apa yang dibisikkan,
Cahaya terhadap gelap: ‘ Ia hadir untuk mengajar sujud,
Dan menerjemahkan wujud kepada langkah makrifat “.

Mangkoso saat itu, menjelang akhir ramadhan
Zikir berenang di samudera malam
Anregurutta memutar tasbih, dalam rindu yang bergetar lebih

Dalam bisik bisik suci itu
Langit dan bumi menjadi Satu
Jejak jejak pun memusat pada kalbu
Hasil menempuh ketabahan yang berlalu

Anregurutta Ambo Dalle : Maha Guru dari Bugis
Bagai kepompong yang berminggu minggu
Menahan haus dan lapar

Lalu kesungguhan tidak berdusta:
“ Mekarlah sayap kupu kupu, dengan keindahan warna
Yang kehadirannya tidak sia sia.”

Tapi ini bukan kisah kupu- kupu
Ini kenyataan seorang pembuat sejarah
Peletak pendiri pesantren
Di Bumi Sulawesi

Aku telah mengenal Gurutta
Tapi kali ini aku ingin memperkenalkan kembali
Kepada  diriku
Agar aku lebih bisa menikmati
Sejarah yang ditulis Gurutta
Dengan zikir dan keringat yang mewarnai daun- daun lontara

Ia telah hadir
Untuk meninggalkan jejak tanpa telapak
Karena perjalanan hidupnya
Telah berjejak pada hati puluhan ribu santri
Yang kini bertebaran, pada sekian penjuru bumi

Gurutta tercinta !
Senyummu bukan hanya kukenang
Tapi semoga selalu mekar
Menjadi keindahan, dalam gairah hidup dan ketakwaan kami

Anregurutta Ambo Dalle : Maha Guru dari Bugis

Gurutta telah pergi
Tapi kami akan terus mengaji
Alif-ba-ta perjuanganmu
Yang selalu memantul pada paras matahari
Dan kami pun bersujud:
Laa ilaaha illallah, Muhammadar Rasulullah

Anregurutta Ambo Dalle telah tiada
Namun detak jantungnya masih disini
Berbisik di sela nafas dan desir darah kami

Kami berjuang merias bumi
Untuk keindahan hidup akhirat nanti
(sumenep 2009)

by D. Zawawi Imron

Read more...

Jumat, 04 Januari 2013

Logo dan Sekretariat IADI Yogyakarta

0 komentar
ASAS

Sekretariat: Jl Timoho Gk. 1 No. 516 Sapen, Gondokusuman, Yoyakarta.
Email: iadiyogya.1303@gmail.com
Read more...

Tipologi dan Sistem Pendidikan DDI AD MANGKOSO

0 komentar
Tipologi:
Kajian kitab kuning(klasik dan kontenporer)serta ilmu alat bahasa arab.

Sistem Pendidikan:
Sistem pendidikan di pondok pesantren ddi ad mangkoso adalah memadukan antara sistem pendidikan salafiyah( tradisional)dengan sistem khalafiyah(moderen)untuk itu krikulum yang diadukan pendidikan pesantren sama dengan krikulum nasional (departemen agama)serta menambah berbagai kegiatan keterampilan (ekstera krikuler).
Read more...

Visi dan Misi DDI AD MANGKOSO

0 komentar
VISI
Terwujud-Nya pondok pesantren DDI AD MANGKOSO,sebagai Serambi Cairo

MISI

  1. Untuk mencetak santri yang berimtak,berilmu,berwawasan,berakhlak,terampil dan mandiri.
  2. Untuk menyiapkan santri agar berdaya saing unggul(marketable)
  3. Untuk membentuk santri agarmenjadi ulama plus dan pemimpin umat.
  4. untuk memperdaya ekonomi umat.
  5. untuk menciptakan masyarakat madani.
Read more...

Pendiri, Pimpinan Serta Pengasuh DDI AD MANGKOSO

0 komentar

A. Pendiri:
  1. Ag.H.Abdurrahman Ambo Dalle
  2. H.Muhammad Yusuf Andi Dagong 
B. Pimpinan dan Pengasuh
    1. Ag. H.Abdurrahman Ambo Dalle. (priode 1938-1949)
    2. Ag .H. Muh Ambri Zaid (priode 1943-1985)
    3. Ag. H. M.Faried wajdy M.A. (priode 1985-sekarang)
    C. Pengasuh ( kyai/ustaz):
    1. Ag .H.Muhammad Farid Wajdy M.A.
    2. Ag .H.Mudatsir Roci M.A.
    3. Ag .H.Abdul Wahab Zakariyah,M.A.
    4. Ag .H Amiruddin Usman L.C.
    5. Ag .H Abbas Rammang,L.C.
    6. Ag .H Zainuddin Zaid M.A.
    Serta di bantu oleh 188 tenaga pengajar/pengasuh di bidang-Nya masing-masing.
    Read more...

    Sejarah Lahirnya DDI AD Mangkoso

    0 komentar

    Diskripsi DDI AD Mangkoso 


    haji muhammad yusuf andi dagong di-angkat menjadi arung     (di swapraja soppeng riaja salahsatu kecamatan dalam wilayah kabupaten barru sulaweai-selatan.)tiga tahun kamudian beliau mendirikan tiga buah mesjid dalam wilayah kekuasaan-Nya,salah satu berada di mangkoso sebagai wilayah ibu-kota kerajaan.

    namun mesjid tersebut tidak perna berisi jama'ahkarna kurang-Nya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran islam,untuk mencari solusi di-adakan pertemuan di swapraja(rumah basar kediaman raja) mangkoso pertemuan itu menyepakati untuk membuka lembaga pendidikan dengan meminta anre-gurutta H.muhammad As'ad seorang ulama memimpin yang memimpin madrasah/pesanteren MAI di-sengkang wajo,agar mengirim seorang murid-Nya yaitu,gurutta H.abdurrahman Ambo Dalle untuk mengelola lembaga pendidikan.(bugis-angajiang)yang akan di-buka di mangkoso.

    Tanggal 29 syawal 1357 H.atau bertepatan 21 desember 1938, anregurutta H.abdurrahman Ambo Dalle,resmi membuka pesantren di mesjid jami mangkoso dengan sistem HalaQah,(bugis angajiang tudang)kamudian pada tanggal 20 dzulqaidah 1357 H.atau januari 1939 di-buka tingkatan Tahdiriyah,ibtidaiyah,,dan madrasah pesantren tesebut di beri nama Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) mangkoso dalam perkembangan-nya MAImembuka berbagai cabang daerah misal-Nya, di pangkep,soppeng,wajo,sidrap,majene, dan berbagai daerah lain-Nya.

    -Tahun 1947 berdasar-kan pertemuan Alim-ulama/kadhi se-sulawesi-selatan serta guru-guru MAI. tanggal 16abiul awal 1366 atau 7 pebruari, nama nama Madrasah Arabiyah Islamiyah MAI mangkoso dan cabang-cabang-Nya di ubah menjadi (Darud da'wah wal-irsyad) DDI, sebagai organisasi da'wah dan sosial kemasyarakatan yang berpusat di-mangkoso.dua tahun kamudian atas permintaan arung mallusetasi yang meminta-Nya menjadiKadhi Pare-pare, anregurutta H.abdurrahman Ambo Dalle,pindah di pare-pare dan menunjuk ( anregurutta H.Muhammad ambri said.)sebagai pengganti-Nya memimpin pesantren DDI mangkoso.

    -Tanggal 1 muharram 1369,H. anregurutta H.abdurrahman ambo dalle selaku ketua umum DDI Memindah-kan pengurus pusat DDI dari mangkoso-ke pare-pare sementara pondok pesanteren DDI mangkosodi beri cabang status otonomdengan kewenangan penuh mengatur dan mengelola pesantren,namun secara organisasi tetap berada di bawah strukturPP-DDI sejak itu DDI berkembang pesat dan mengelola puluhan pesantren ratusan madrasah yang tersebar berbagai propinsi,khusus-Nya di wilayah Indonesia Timur.

    -Atas kesepakatan para tokoh pendiri DDItanggal 17 ramadhan 1424 H.di tambah-kan nama-Nya anregurutta H abdurrahman Ambo Dalle di belakan nama DDI,sehingga menjadi nama (DDI abdurrahman Ambo Dalle). (DDI-AD) penambahan nama tersebut,selain untuk mengenang dan mengabadikan nama (anregurutta H abdurrahman Ambo Dalle) sebagai pendiri utama,juga di maksud'kan untuk melestarikan nilai/budaya serta dasar perjuagan beliau dalam membangun dan mengembangkan DDI hingga menjadi organisasi islam terbesar di-indonesia timur.
    *********
    Read more...